Layanan komunikasi sekarang ini diiringi dengan teknologi informasi yang cepat dan hemat. Kebutuhan yang serba cepat dan tepat dimana saja kapan saja sudah menjadi kebutuhan kebanyakan orang di seluruh penjuru Negara. Teknologi 3,5G atau sering kita kenal sebagai super 3G yang merupakan peningkatan dari teknologi 3G yang terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G yang mencapai 2Mbps sehingga mampu melayani koimunikasi multimedia seperti akses imternet dan bertukar data video atau sering disebut video saharing. Teknologi ini merupakan penyempurnaan teknologi sebelumnya dengan memperbaiki semua kekurangan yang dimiliki teknologi 3G. Contohnya pada layanan panggilan video 3,5G mengalami penyempurnaan dengan meniadakan penundaan suara maupun penundaan tayangan yang muncul di layar ponsel lawan bicara yang sering terjadi pada teknologi sebelumnya (3G) sehingga pada teknologi 3.5G untuk melakukan panggilan video atau video call melalui jaringan 3,5G jauh lebih terkesan hidup bila disbanding dengan 3G. Teknologi 3,5G memungkinkan penggunanya untuk menikmati berbagi sajian multimedia, seperti streaming video, streaming music, mobile TV, online game, cuplikan film, animasi, video klip olahraga, bermacam berita keuangan, memutar lagu secara penuh dan juga menikmati karaoke dengan kecepatan tinggi. Semuanya bisa dilakukan sambil tetap melakukan telepon video dengan tanpa menggunakan proses transfer data. Kegunaan lain teknologi 3.5G yang paling sering dimanfaatkan saat ini adalah menjadi internet broadband HSDPA menggunakan teknologi ini, penggunanya dapat secara enjoy mengakses data atau internet sesuka hatinya.
Teknologi 3,5G ini merupakan teknologi transmisi pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access). Teknologi ini mampu mengirimkan data awal (initial data transmission speed) dengan menggunakan kecepatn tinggi hampir sepuluh kali lipat dari kecepatan teknologi 3G. Teknologi 3,5G berbasis HSDPA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur untuk jaringan (UMTS) Universal Mobile Telecommunications System. Proses tersebut dikarenakan melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang hanya digunakan untuk transmisi beragam informasi arah bawah menuju ponsel. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson dimana teknologi ini merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. WiBro (Wireless Broadband). WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). EDGE adalah teknologi nirkabel 3G yang berkemampuan untuk mentransmisi data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi (384 kilobits per detik). EDGE dapat digunakan pada GSM 800, 900, 1800 dan 1900 MHz frequency bands yang ada dan teknologi tambahan UMTS (WCDMA). EDGE menggunakan struktur TDMA (Time Division Multiple Access) yang sama, logic channel dan 200kHz bandwith seperti halnya jaringan GSM yang ada sekarang, menjadikan jaringan yang ada tetap berhubungan. Hal ini menjadikan para operator dapat memberikan layanan multimedia berkecepatan tinggi dengan perlindungan menyeluruh untuk investasi utama mereka. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.
Operator-operator seluler di Indonesia yang sekarang telah menggunakan teknologi ini adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Kebanyakan dari operator tersebut menggunakan teknologi ini lebih difokuskan kepada penyediaan internet broadband 3,5G atau internet broadband yang berkecepatan tinggi. Jangkauan layanan 3,5G dari beberapa operator seluler di Indonesia:
XL : Jabodetabek, Surabaya, Bali
Indosat : Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Medan, dll.
Telkomsel : Jakarta
Para operator meyediakan paket internet broadband cepat yang mengacu pada besarnya kuota kemampuan penggunaan yang akan digunakan oleh pelanggan. Paket-paket yang diberikan oleh ketiga operator ini rata-rata sama yaitu paket 500MB, paket 1GB, Paket 2GB, dan yang lainnya. Yang membedakan antara operator satu dengan yang lainnya biasanya hanya di harga. Misalnya untuk Indosat Matrix pakai 1GB tarifnya adalah Rp200.000 (tahun 2008), sedangkan untuk Telkomsel paket 1GB tarifnya adalah Rp350.000 (tahun 2008), dan untuk XL paket 1GBnya adalah Rp279.000 (tahun 2008). Umumnya semua operator ini menggunakan modem HSDPA USB atau PCMCIA yang dapat berpindah atau nirkabel. Harga modem nirkabel tersebut berkisar antara Rp 1juta-Rp2,7juta (tahun 2008).
Dengan menerapkan tekhnolgi full HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), Indosat 3,5G dapat diakses melalui Matrix, Mentari, IM3, dan datacard. Bahkan jalinan kerjasama Indosat dengan Conexus, membuat pelanggan yang sedang roaming Internasional dapat mengakses data atau internet ke layanan 3 G lain di Singapura, Jepang, Hongkong, Philipina, Taiwan, Macao, Korea dan India. Indosat 3,5G, kata Philip, selangkah lebih maju. Karena menggunakan teknologi HSDPA yang pada akhir tahun ini mencakup seluruh wilayah layanan GPRS (general package radio services). “Selama ini masyarakat mengidentikkan 3G dengan video call, padahal Indosat 3,5G bukan sekedar video call. tetapi lebih pada aksesibilitas data dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps yang bisa menggunakan ponsel berfasilitas 3G. Ini jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan teknologi 3G yang memiliki kecepatan 384 Kpbs, atau maksimal 2 Mpbs untuk kondisi statik di suatu tempat,” ungkap Integrated Marketing and Loyalty Indosat Balikpapan Branch, Philip Habinsaran.
Menurut Philip, jaringan Indosat sudah bisa mempercepat akses data hingga 7,2 Mbps. Dan layanan HSDPA hingga 14,4 Mbps diharapkan bisa dinikmati pelanggan, setelah telepon seluler dengan kapasitas modem 14,4 Mbps meluncur ke pasaran akhir tahun nanti.“Segmen pasar mobile broadband Indosat adalah para pebisnis, orang-orang yang menyukai teknologi dan anak-anak muda yang internet minded. Tetapi ke depan, saya optimis, pasarnya akan naik ke tingkat mainstream. Karena saat ini sudah banyak yang memiliki laptop dengan kapasitas nirkabel dan HSDPA,” kata Philip. Apalagi, lanjut Philip, biaya yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Paket Light dengan kapasitas 1GB dibandrol Rp 130.000 per bulan dan paket Medium dengan kapasitas 2,5 GB dibandrol Rp 275.000 per bulan. Kelebihan kapasitas biaya hanya dikenai Rp 0,5 per KB.
REFERENSI
· Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). New Communication Technology : Application, Policy, and Impact, fifth edition UK : Focal Press
· http://ms.wikipedia.org/wiki/3,5G_(Generasi_Ketiga)
· http://www.telkomsel.com/web/vconference)
· http://www.indosat.com/Indosat_3.5G_Broadband
· http://willmen46.wordpress.com/2007/11/15/terapan-3g-dan-35-g/
Teknologi 3,5G ini merupakan teknologi transmisi pita lebar yang dapat digunakan secara berpindah-pindah (mobile broadband) yang berbasis HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access). Teknologi ini mampu mengirimkan data awal (initial data transmission speed) dengan menggunakan kecepatn tinggi hampir sepuluh kali lipat dari kecepatan teknologi 3G. Teknologi 3,5G berbasis HSDPA dikembangkan dari W-CDMA (Wideband CDMA) dan memberikan jalur untuk jaringan (UMTS) Universal Mobile Telecommunications System. Proses tersebut dikarenakan melalui HSDPA terbentuklah saluran W-CDMA yang baru, yaitu high-speed downlink shared channel (HS-DSCH) yang hanya digunakan untuk transmisi beragam informasi arah bawah menuju ponsel. HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). HSDPA merupakan Evolusi WCDMA dari Ericsson dimana teknologi ini merupakan protokol tambahan pada sistem WCDMA (wideband CDMA) yang mampu mentransmisikan data berkecepatan tinggi. WiBro (Wireless Broadband). WiBro merupakan bagian dari kebijakan bidang teknologi informasi Korea Selatan yang dikenal dengan kebijakan 839. WinBro mampu mengirimkan data dengan kecepatan hingga 50 Mbps.
Berbekal bandwith hingga 3,6 megabit per detik (mbps), kehadiran HSDPA dari jalur teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya yaitu GPRS hingga 3G. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kilobit per detik (kbps). Penerusnya EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G hanya mampu sampai di 150 kilobit per detik (kbps). EDGE adalah teknologi nirkabel 3G yang berkemampuan untuk mentransmisi data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi (384 kilobits per detik). EDGE dapat digunakan pada GSM 800, 900, 1800 dan 1900 MHz frequency bands yang ada dan teknologi tambahan UMTS (WCDMA). EDGE menggunakan struktur TDMA (Time Division Multiple Access) yang sama, logic channel dan 200kHz bandwith seperti halnya jaringan GSM yang ada sekarang, menjadikan jaringan yang ada tetap berhubungan. Hal ini menjadikan para operator dapat memberikan layanan multimedia berkecepatan tinggi dengan perlindungan menyeluruh untuk investasi utama mereka. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kilo bit per detik (kbps). Teknologi 3.5G mobile internet access menawarkan berbagai keuntungan untuk kalangan bisnis maupun perorangan. Keunggulan utama yaitu dengan kecepatan super tinggi hingga 3.6 Mbps menggunakan tehnologi High Speed Downlink Package Access (HSDPA) memperlihatkan bahwa teknologi 3.5G sangat superior dibandingkan dengan teknologi generasi sebelumnya.
Operator-operator seluler di Indonesia yang sekarang telah menggunakan teknologi ini adalah Telkomsel, Indosat, dan XL. Kebanyakan dari operator tersebut menggunakan teknologi ini lebih difokuskan kepada penyediaan internet broadband 3,5G atau internet broadband yang berkecepatan tinggi. Jangkauan layanan 3,5G dari beberapa operator seluler di Indonesia:
XL : Jabodetabek, Surabaya, Bali
Indosat : Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Medan, dll.
Telkomsel : Jakarta
Para operator meyediakan paket internet broadband cepat yang mengacu pada besarnya kuota kemampuan penggunaan yang akan digunakan oleh pelanggan. Paket-paket yang diberikan oleh ketiga operator ini rata-rata sama yaitu paket 500MB, paket 1GB, Paket 2GB, dan yang lainnya. Yang membedakan antara operator satu dengan yang lainnya biasanya hanya di harga. Misalnya untuk Indosat Matrix pakai 1GB tarifnya adalah Rp200.000 (tahun 2008), sedangkan untuk Telkomsel paket 1GB tarifnya adalah Rp350.000 (tahun 2008), dan untuk XL paket 1GBnya adalah Rp279.000 (tahun 2008). Umumnya semua operator ini menggunakan modem HSDPA USB atau PCMCIA yang dapat berpindah atau nirkabel. Harga modem nirkabel tersebut berkisar antara Rp 1juta-Rp2,7juta (tahun 2008).
Dengan menerapkan tekhnolgi full HSDPA (High Speed Downlink Packet Access), Indosat 3,5G dapat diakses melalui Matrix, Mentari, IM3, dan datacard. Bahkan jalinan kerjasama Indosat dengan Conexus, membuat pelanggan yang sedang roaming Internasional dapat mengakses data atau internet ke layanan 3 G lain di Singapura, Jepang, Hongkong, Philipina, Taiwan, Macao, Korea dan India. Indosat 3,5G, kata Philip, selangkah lebih maju. Karena menggunakan teknologi HSDPA yang pada akhir tahun ini mencakup seluruh wilayah layanan GPRS (general package radio services). “Selama ini masyarakat mengidentikkan 3G dengan video call, padahal Indosat 3,5G bukan sekedar video call. tetapi lebih pada aksesibilitas data dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps yang bisa menggunakan ponsel berfasilitas 3G. Ini jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan teknologi 3G yang memiliki kecepatan 384 Kpbs, atau maksimal 2 Mpbs untuk kondisi statik di suatu tempat,” ungkap Integrated Marketing and Loyalty Indosat Balikpapan Branch, Philip Habinsaran.
Menurut Philip, jaringan Indosat sudah bisa mempercepat akses data hingga 7,2 Mbps. Dan layanan HSDPA hingga 14,4 Mbps diharapkan bisa dinikmati pelanggan, setelah telepon seluler dengan kapasitas modem 14,4 Mbps meluncur ke pasaran akhir tahun nanti.“Segmen pasar mobile broadband Indosat adalah para pebisnis, orang-orang yang menyukai teknologi dan anak-anak muda yang internet minded. Tetapi ke depan, saya optimis, pasarnya akan naik ke tingkat mainstream. Karena saat ini sudah banyak yang memiliki laptop dengan kapasitas nirkabel dan HSDPA,” kata Philip. Apalagi, lanjut Philip, biaya yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Paket Light dengan kapasitas 1GB dibandrol Rp 130.000 per bulan dan paket Medium dengan kapasitas 2,5 GB dibandrol Rp 275.000 per bulan. Kelebihan kapasitas biaya hanya dikenai Rp 0,5 per KB.
REFERENSI
· Mirabito, M.A.M., & Morgenstern, B.L (2004). New Communication Technology : Application, Policy, and Impact, fifth edition UK : Focal Press
· http://ms.wikipedia.org/wiki/3,5G_(Generasi_Ketiga)
· http://www.telkomsel.com/web/vconference)
· http://www.indosat.com/Indosat_3.5G_Broadband
· http://willmen46.wordpress.com/2007/11/15/terapan-3g-dan-35-g/