Minggu, 10 Agustus 2008

Tugas Akhir PTK

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

I. Pendahuluan

Semakin canggih teknologi yang ada di era sekarang ini tanpa kita sadari, banyak pekerjaan kita yang juga terbantu berkat kemajuan Teknologi Informasi (TI). Orang yang kehilangan data di komputernya kemungkinan juga akan kehilangan pekerjaannya. Bidang pendidikan adalah salah satu bidang yang menikmati perkembangan dunia TI. Untuk mencari data atau informasi tentang penelitian atau tulisan, sekarang ini dapat dengan sangat mudah dilakukan melalui internet dengan memanfaatkan fasilitas mesin pencari (search engine) informasi sebanyak-banyaknya dapat diperoleh melalui internet. Tentu kita sering mencari “digoogle saja” untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang hendak mencari informasi tentang apapun. Google dengan kemampuan mesin pencarinya telah menjadi salah satu ikon di dunia maya. Internet adalah kumpulan komputer antar satu wilayah dan wilayah lainnya yang terkait dan saling berkomunikasi, dimana keterkaitan dan komunikasi ini diatur oleh protocol

Dengan kata lain, internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti halnya telepon, yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem. Namun, berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan sendiri dan dilaksanakan secara bersamaan atau simultan, maka pada internet komunikasi yang dilakukan umumnya tertulis tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim dan penerima berita tersebut. Internet telah mengubah dunia komunikasi yang sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, seperti: telegram, telepon, fax, dan PBAX, menjadi komunikasi komputer yang global. Dengan internet, maka di mana pun kita berada dapat berhubungan satu sama lainnya dengan perangkat komputer tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. Hal inilah yang mensyaratkan adanya sambungan kabel telepon. Perkembangan teknologi internet yang semakin menyentuh semua aspek kehidupan ini, kehadirannya harus disikapi dengan positif.

Karena siapapun yang berinteraksi dengannya akan mendapatkan informasi dalam jumlah dan jenis yang tak terhingga dalam waktu yang singkat dan cepat. Sebagaimana diketahui bersama saat ini informasi menjadi kebutuhan hidup manusia. Bahkan karena pentingnya arti informasi tersebut Bill Gates (CEO Microsoft Corp) menyatakan "Information is the Power" yang menggambarkan kekuatan, keunggulan dan manfaat tekno­lo­gi informasi. Teknologi informasi meru­pa­kan faktor penentu keunggulan dalam era persaingan bebas melalui kecepatan pelayanan kepada masyarakat, ketepatan pengambilan kebijakan dan keputusan, efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat pula diartikan bahwa siapa saja yang memiliki informasi maka dialah pemenangnya.Dalam penggunaan teknologi internet di bidang pendidikan, khususnya dalam hal pengajaran nampaknya masih belum optimal. Hal ini berdasarkan pada realita yang menunjukkan minimnya minat para pengelola atau institusi pendidikan, pengajar dan peserta didik untuk membuka dan menggunakan internet sebagai media mengembangkan materi pelajaran dan pelayanan akademik.

II. Pembahasan dan Analisis

Definasi ‘e-learning’ atau electonic learning ini seringkali berubah-ubah selaras dengan kemajuan teknologi pada masa sekarang ini. Secara umumnya, ‘elearning’ adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi materi yang diajarkan. Komputer, .internet, Intranet, satelit, tape audio/ video, TV interaktif dan CD ROM adalah sebagian media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini. Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat elearning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ focus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri

Internet dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan publikasi kampus atau sekolah tanpa dibatasi tempat, waktu dan tanpa harus ada orang yang melayani satu persatu pertanyaan karena semuanya dapat dilakukan secara virtual dari semua tempat di dunia ini. Bahkan internet mampu memfasilitasi komunikasi yang interaktif dengan masyarakat global baik ditingkat sekolah atau kampus maupun antar sekolah atau kampus. Dengan cara ini akan meningkatkan kualitas kehumasan atau Public Relation institusi penyelenggara pendidikan dan dapat menurunkan biaya operasional dibanding dilakukan dengan cara konvensional. Untuk menunjang pembelajaran, internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan pelajaran atau materi mata pelajaran. Untuk para pelajar internet akan memudahkan acivitas akademik untuk mendapatkan informasi layanan spesifik akademik dan kemudahan komunikasi antara sesama pelajar atau mahasiswa tanpa mengenal waktu dan tempat, yang berarti akan meningkatkan proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan di intansi penyelenggara pendidikan tersebut.

Dengan E-Learning, proses pendidikan jarak jauh juga sangat dimungkinkan, yang memudahkan peserta didik dimanapun berada untuk belajar mandiri dengan menikmati materi multimedia, melakukan diskusi dengan seluruh peserta belajar-mengajar di seluruh dunia, menerima dan mengirim tugas atau ujian, Sarana komunikasi dan kelompok belajar menyediakan fasilitas belajar yang lebih efisien dan fleksibel. Secara mnyeluruh atau umum internet akan meningkatkan kemampuan mengajar sesuai bidangnya, karena para pengajar dapat mengakses secara langsung ke perpustakaan global, jurnal-jurnal global sehingga basis pengajaran yang diberikan akan selalu dapat diperbaharui dan akan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terkini. Dengan ini diharapkan peserta didik mampu bersaing dengan pelajar atau mahasiswa dengan tingkatan internasional karena referensi ilmunya tidak jauh berbeda yang juga menyediakan fasilitas untuk mendapatkan materi atau bahan dan mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sejumlah pentingnya pemanfaatkan internet pada lembaga pendidikan, maka ada beberapa langkah yang perlu diambil yaitu mengedepankan teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan. Pada saat ini, dalam rangka mewujudkan sebuah komunitas berbasis era digital, penyediaan perangkat komputer dan pengembangan fasilitas koneksi internet harus menjadi infrastruktur pendidikan.

Infrastrukur adalah suatu hal fundamental yang wajib dimiliki oleh sebuah entitas untuk dapat berkembang. Dengan kata lain bahwa sekolah harus mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk diinvestasikan dalam membangun kebutuhan wajib ini, terutama dalam hal penyediaan perangkat komputer, membangun jaringan koneksi dengan internet, dan lain sebagainya.

Bersamaan dengan berkembang pesatnya teknologi informasi sekarang ini, ada semacam persiapan yang bisa ditempuh orangtua atau guru dalam membantu anak-anak mereka untuk tetap berjalan seiring dalam era informasi ini. Beberapa langkah persiapan yang bisa ditempuh orangtua adalah:

· Orangtua dan para pendidik harus memastikan diri bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan kemampuan praktis tentang komputer pribadi. Alasannya sangat sederhana, bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak-anak mereka naik sepeda sedangkan mereka sendiri tidak bisa naik sepeda. Namun demikian, orangtua tidak perlu menjadi seorang ahli dalam menggunakan komputer tapi mereka dapat menjadi contoh positif dalam menggunakan teknologi ini. Untuk itu dapat dipertimbangkan agar anak dapat mengikuti pelajaran komputer di tempat anak bersekolah, atau mempelajari melalui buku tentang komputer bagi pemula khususnya.

· Mulai membiasakan anak-anak untuk menggunakan komputer. Ini seperti layaknya mengendarai sepeda, karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mengendarai sepeda menjadi sebuah pengalaman tersendiri. Langsung menggunakan komputer juga dapat memberikan semacam pengalaman bagi anak-anak untuk merasakan nyaman dan senang, sehingga dapat berkreasi dalam mengoperasikan teknologi canggih tersebut.

Salah satu kunci utama untuk mengatur media apa yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalam rumah adalah secara langsung mengamati anak- anak. Artinya orangtua harus berada dekat dengan anak-anak pada saat mereka menjelajah jaringan internet. Kalau memang khawatir, sebetulnya komputer pribadi dapat dipindahkan ke ruang keluarga berkumpul atau tempat-tempat yang terbuka dan mudah diawasi.

Apabila di rumah Anda belum terpasang jaringan internet, Anda tidak perlu berkecil hati. Sekarang sudah banyak wartel, warung telekomunikasi yang tidak hanya menyediakan jasa fasilitas telepon saja, tapi juga internet. Kita bisa menggunakan (sewa) selama kita mau dan mampu. Hanya tinggal membayar sewanya, dan harga sewanya cukup terjangkau dengan tarif rata-rata adalah Rp.10.000,- (untuk kota besar seperti Jakarta), bahkan kurang dari itu setiap jamnya (untuk kota-kota kecil). Pelayanan jasa internet sudah dikemas dengan baik, lebih apik, nyaman, dan menyenangkan.

Internet untuk keperluan anak-anak, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan servis internet yang digunakan untuk internet biasa secara umum. Yang menonjol di sini mengenai informasi dan isi pengetahuan yang ditampilkannya, khususnya yang mendukung perkembangan anak. Namun, salah satu tantangan yang cukup besar di dunia internet adalah masalah penggunaan bahasa Inggris, sehingga perlu dibuatkan perbendaharaan kata dan pemahaman bahasa Inggris yang memadai bagi mereka untuk menjelajahi jaringan Internet. Hal ini sekaligus merupakan suatu sarana untuk melatih dan mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris.

Berdasarkan pencarian (searching) situs di Internet yang pernah penulis lakukan, di samping jurnal-jurnal ilmiah yang sifatnya sangat serius ternyata banyak sekolah menengah telah menerbitkan majalah-majalah berkala mereka untuk mengkomunikasikan aktivitas yang ada di sekolah mereka ke seluruh penjuru dunia. Majalah sekolah merupakan media yang sangat bermanfaat bagi para siswa sebagai sarana untuk belajar mengekspresikan diri, menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulis-menulis, bahkan sebagai media komunikasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Lebih lanjut manfaat lain bagi sekolah yang bersangkutan adalah untuk menjalin hubungan dengan para alumninya yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada sistem pendidikan sekolahnya agar lebih baik pada masa-masa mendatang.

Akan tetapi perlu kita sadari bahwa, ketiadaan perangkat hukum yang mengatur sekaligus ketidakpahaman masyarakat akan pola-pola pencegahan penyalahgunaan internet serta karakteristik internet sebagai borderless communication media merupakan penyebab internet sebagai media yang lebih banyak merugikan daripada memberikan manfaat. Hal ini terutama terjadi pada diri remaja. yang berdasarkan survey terakhir yang diadakan majalah Swa merupakan pengguna terbesar di Indonesia. Dikhawatirkan pola penggunaan yang tidak bijaksana berpotensi untuk konsumsi ini berkaitan erat dengan pola pikir dan cara pandang remaja terhadap keberadaan internet itu sendiri, dimana hal ini acapkali dipengaruhi oleh interaksinya dengan kelompok sosial disekitarnya, terutama peer group. Griffith (1996) menyatakan bahwa tipikal pengguna internet remaja. biasanya laki-Iaki yang tidak atau sedikit memiliki rasa percaya diri dan kehidupan sosial. Oleh karena itu perlu diketahui apa dan bagaimana pola konsumsi, penerimaan serta pandangan remaja terhadap keberadaan media komunikasi ini. Permasalahan analisis yang muncul adalah sebagai berikut

1. Bagaimana pola konsumsi internet di kalangan remaja?

2. Bagaimana penerimaan remaja terhadap internet sebagai media baru?

3. Bagaimana pandangan remaja terhadap mantaat dan efek negatif yang didapat dari penggunaan internet?

Analisa ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan pengaruh internet pada remaja sekaligus juga mengetahui bagaimana penerimaan remaja terhadap internet sebagai media komunikasi yang relatif baru.

Secara khusus analisis ini bertujuan untuk: (1) mengetahui lama penggunaan internet di kalangan remaja. (2) mengetahui situs-situs yang sering dikunjungi oleh remaja salama menggunakan internet. (3) mengetahui fasilitas apa yang seringkali dimanfaatkan oleh remaja saat menggunakan internet. mengetahui bagaimana pandangan remaja tentang potensi internet sebagai media baru yang berbeda dengan media yang lain.

Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja pengguna internet termasuk dalam kategori medium users, hal itu berdasarkan jumlah waktu penggunaan intemet per bulan. Berdasar jumlah waktu itu pula diketahui bahwa internet telah terintegrasi dalam kehidupan sosial remaja sehari-hari. Integrasi atau domestikasi internet sebagai teknologi komunikasl dalam kehidupan sosial keseharian remaja nampaknya tidak lepas dari proses adopsi internet itu sendiri. Hampir dapat dipastikan bahwa remaja mendapatkan ketrampilan mengakses internet dari critical mass, vakni orang-orang yang termasuk dalam kategori early adopter dalam hal ini adalah teman-teman mereka sendiri.

Keberadaan internet nampaknya menjadi passing utama televisi, baik dari segi penyedia hiburan maupun informasi. Bagi sebagian remaja pengguna internet, televisi tetap merupakan alternatif media hiburan dan informasi utama dikarenakan mereka ada perlu adanya tujuan atau intention dari khalayak untuk mengkonsumsinya. Sementara internet unggul karena isi informasinya yang sangat beragam, namun diperlukan adanya tujuan maksud para pengguna sebelum mengkonsumsi internet. Remaja pengguna internet memandang internet memiliki manfaat positif yang lebih banyak daripada manfaat negatifnya, seperti menambah pengetahuan, informasi dan hiduran. Namun remaja nampaknya ragu untuk menyatakan bahwa internet bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi satu hal yang patut diperhatikan behwa keberadaan internet maupun penggunaan internet tidak mengakibatkan berkurangnya sosialisasi, sebagimana dikemukakan oleh remaja pengguna internet bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada waktu yang digunakan untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman mereka.

III.Simpulan

Perbedaan komunikasi bermedia internet dengan tipe komunikasi lainnya adalah komunikasi online bersifat tidak tetap dan sesaat serta fleksibel artinya secara mudah dapat berinteraksi dengan user lain pada waktu tertentu, kemudian pada lain waktu tidak pernah berhubungan lagi. Sedangkan tipe komunikasi selain online adalah memerlukan pertemuan dan kehadiran secara fisik, yang memungkinkan terjadinya perjumpaan. Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan bahwa : E-learning telah memberikan kontribusi yang baru dalam dunia pendidikan sehingga diharapkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan bisa lebih meningkat. Pembelajaran mata pelajaran TIK sebaiknya menggunakan metode e-learning, sehingga diharapkan siswa lebih mudah memahami penjabaran dari guru baik tentang hardware maupun software karena siswa langsung mengamati langkah demi langkah tentang mengoperasikan software. Apalagi untuk pelajar atau mahasiswa yang sudah ada materi tentang internet, sehingga siswa bisa berinteraksi dengan guru tidak hanya melalui pertemuan dalam kelas.

REFERENSI