Minggu, 17 Agustus 2008

TV Digital

Teknologi Televisi Digital
Setelah 50 tahun sistem transmisi televisi bertahan menggunakan standar analog, di era digital ini hal tersebut dinilai sudah ketinggalan zaman. Memang di tahun-tahun terakhir, mutu pemancaran televisi analog sudah meningkat pesat. Apalagi dengan memanfaatkan saluran kabel atau satelit yang membuat gambar di layer televisi nampak lebih jernih. Namun, sejak tahun 1998 lalu para pengusaha pemancar televisi menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus, untuk terus meningkatkan mutu gambar siaran televisi jika tetap menggunakan standar analog. Ketika itulah dicanangkan perpindahan teknologi dari analog ke digital. Akan tetapi, perpindahannya tentu saja tidak bisa dilakukan secara singkat dan signifikan, sebab masih terdapat ratusan juta pesawat televisi analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital. Di lain pihak terdapat desakan kuat untuk segera memanfaatkan sistem pemancaran digital yang kualitasnya jauh lebih unggul.
Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital, maka diperlukan pesawat televisi digital yang baru agar dapat menggunakan alat tambahan baru yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog. Proses perpindahan dari teknologi analog ke teknologi digital membutuhkan sejumlah penggantian perangkat baik dari sisi pemancar televisinya ataupun dari sisi penerima siaran. Transisi ke TV Digital menyebabkan tersedianya saluran siaran yang lebih banyak. Proses transisi perpindahan meminimalkan resiko kerugian khusus yang dihadapi baik oleh operator televisi maupun masyarakat. Resiko kerugian khusus yang dimaksud adalah informasi program ataupun perangkat tambahan yang harus dipasang. Perubahan dilakukan melalui masa dimana sebelum masyarakat mampu membeli pesawat penerima digital dan pesawat penerima analog yang dimilikinya dipakai menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran TV Digital. Masa transisi diperlukan untuk melindungi pemirsa (masyarakat) yang telah memiliki pesawat penerima televisi analog untuk dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi televisi digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini.
Sistem Penyiaran TV Digital yang ada di Indonesia dibagi berdasarkan kualitas penyiaran, manfaat dan keunggulan TV Digital tersebut. Dalam perkembangannya memiliki karakteristik yang berbeda di tiap wilayah (area) penyiaran. Karakteristik sistem penyiaran TV Digital sama di radius yang sama. Desain dan implementasi sistem siaran televisi digital terutama ditujukan pada peningkatan kualitas gambar. Televisi digital memungkinkan pengiriman gambar dengan akurasi dan resolusi tinggi yaang memerlukan tersedianya kanal dengan laju tinggi. Sistem televisi digital mampu menghasilkan penerimaan gambar yang jernih, stabil, dan tanpa efek bayangan atau gambar ganda, walaupun pesawat penerima berada dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi.
Secara teknik pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk penyiaran televisi digital. Lebar pita frekuensi yang digunakan untuk analog dan digital berbanding 1 banding 6 artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplek dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang berbeda. Selain ditunjang oleh teknologi penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital ditunjang oleh sejumlah pemancar yang membentuk jaringan berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas. Produksi peralatan pengolah gambar yang baru adalah dengan menggunakan format digital.
Teknologi digital efisien dalam pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital meminta spektrum dalam jumlah yang cukup besar. Artinya tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan yaitu untuk mentransfer program dari stasiun televisi lain yang ada di dunia menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel berlangganan yang ada saat ini. Meningkatnya penyelenggaraan televisi dimasa depan dapat diantisipasi dengan suatu terobosan kebijakan dalam pemanfaatan spektrum frekuensi, misalkan penyelenggara televisi digital berfungsi sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital. Program dapat diselenggarakan oleh operator yang khusus menyelenggarakan jasa program televisi digital (operator lain). Dari aspek regulasi terdapat ijin penyelenggara jaringan dan ijin penyelenggara jasa sehingga dapat menampung sekian banyak perusahaan baru yang akan bergerak dibidang penyelenggaraan televisi digital. Perspektif bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran di era digital mengalami perubahan baik dari pemanfaatan kanal maupun teknologi jasa pelayanannya. Pada pemanfaatan kanal frekuensi terjadi efisiensi penggunaan kanal. Satu kanal frekuensi yang saat ini hanya bisa diisi oleh satu program saja nantinya bisa diisi antara empat sampai enam program sekaligus.
HDTV
Kini di pasaran sudah beredar pesawat televisi yang tergolong memiliki format resolusi tinggi, yang disebut HDTV. Kerapatan gambarnya antara satu sampai dua Mega-pixel. Dengan pesawat televisi resolusi tinggi (HDTV), pemirsa dapat menonton tayangan dengan kualitas luar biasa dan gambar yang lebih realistis. Tentu saja perangkat HDTV tanpa pemancaran digital, tidak ada artinya. Percuma saja jika pesawat televisinya tergolonng resolusi tinggi, tetapi pemancarannya masih menggunakan sistem analog. Selain itu kini semakin disadari keunggulan teknologi digital dibanding analog. Misalnya saja dengan teknologi pemampatan gambar menggunakan program MPEG-2 maka jumlah paket siaran yang dapat dipancarkan dalam sekali waktu, menjadi lebih banyak.
Sebetulnya pemancaran televisi digital di Jerman sudah dimulai sejak tahun 1998, namun dalam bentuk pay-TV yang tidak populer. Salah satu stasiun pemancaran televisi digital di Jerman, Premiere misalnya nyaris bangkrut karena kurangnya pelanggan. Kemajuan teknologi memang tidak serta merta dapat diterima. Sekarang ini, dengan gabungan pemancaran digital dan decoding analog diharapkan secara bertahap teknologinya dapat memantapkan dalam benak masyarakat. Dalam pekan raya komputer, teknologi informatika dan telekomunikasi terbesar di dunia CeBBIT di Hannover, terlihat para produsen peralatan elektronika berlomba-lomba menawarkan televisi resolusi tinggi, HDTV yang dilengkapi penerima digital. Selain pabrik yang sudah memiliki reputasi mantap, seperti Sony atau Siemens, juga produsen baru seperti Samsung dan LG menawarkan produknya yang boleh dibilang merupakan lompatan teknologi. Samsung misalnya menawarkan televisi plasma HDTV terbesar di dunia. Dengan gambar yang amat jernih dan warna yang semakin cemerlang, dipastikan para pelanggan akan pelan-pelan beralih ke televisi teknologi digital.
Keuntungan lain dari perangkat televisi HDTV terbaru adalah semuanya sudah dilengkapi perangkat penerima sinyal digital, jadi decoder tidak diperlukan lagi. Siaran digital dapat diterima dengan mudah oleh perangkat televisi generasi baru ini. Namun masih terdapat kerugian jika menerima siaran televisi digital langsung melalui antena. Sejauh ini, di Jerman pemancaran langsung siaran digital yang disebut paket standar, direncanakan hanya berisi antara 12 sampai 25 program siaran. Sementara melalui kabel, dapat ditangkap sampai 80 program dan melalui satelit lebih dari 100 program. Kelebihan lain dari pemancaran televisi digital, adalah terbukanya peluang untuk siaran interaktif.
Selain itu, surfing online nantinya juga dapat dilakukan memanfaatkan perangkat televisi. Semua kemungkinan ini terbuka, berkat proyek "digital video broadcasting" DVB yang digagas sekitar 300 perusahaan broadcasting dan elektronika di Eropa. Perangkat televisi digital, sebetulnya tidak lain dari perangkat komputer. Karena itu seperti juga komputer, televisi digital membutuhkan sistem operasional dan software terapan. Proyek DVB kemudian mengembangkan "multimedia home platform" MHP, yang dijadikan standarisasi telekomunikasi Eropa (ETSI). Dari namanya saja sudah terlihat bahwa basis dari teknologi pemancaran televisi digital adalah multimedia. Karena itu, kemungkinan yang ditawarkan jauh melebihi dunia pertelevisian yang selama ini kita kenal. Sejauh ini MHP mengandung tiga profil pemancaran. Yang pertama adalah apa yang disebut perluasan program TV dan televisi interaktif. Kemudian profil berikutnya, yakni akses internet. Dan profil ketiga, adalah pemancaran televisi digital melalui perangkat handphone.
Di arena CeBIT, perusahaan pembuat handphone terkemuka di dunia Nokia, juga sudah memperkenalkan prototip handphone untuk menangkap siaran televisi. Dengan pemancaran digital berspektrum lebar semacam itu, di masa depan penawar jasa online melalui system komputer, akan mendapat pasaran baru yakni penawaran akses online melalui kanal televisi. Memang benar motto CeBIT tahun 2004 ini, yakni di masa depan kita akan menjual dan berbelanja dengan cara yang sangat berbeda. Juga bekerja dan menikmati waktu senggang akan sangat berbeda definisinya. Dengan pemancaran televisi digital, ibaratnya gerbang ke masa depan itu sudah dibuka.
Di negara kita sekarang ini, pelaksanaan Uji Coba siaran TV Digital baru akan dimulai pada pertengahan Agustus 2008, momen tersebut akan menjadi tonggak awal menuju era digitalisasi televisi yang dicanangkan Pemerintah pada 2017 nanti. Hal ini diungkapkan oleh Menkominfo M Nuh dalam jumpa pers di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Nuh, Pemerintah memang berencana untuk menerapkan siaran berbasis digital yang diakuinya memiliki banyak keuntungan. Antara lain, optimasi frekuensi siaran yang memungkinkan 1 kanal dapat diisi sampai 6 program siaran sekaligus Dari sisi teknis, TV Digital jelas lebih baik.
Menteri yang juga mantan Rektor ITS Surabaya ini menceritakan, tren dunia saat ini sudah beralih dari sistem analog ke digital. Sementara, di Indonesia sendiri sudah banyak perangkat TV yang digital, namun siarannya masih menggunakan sistem analog TV-nya digital, tapi transmisinya masih analog. Dengan adanya transmisi digital, lanjut Nuh, maka akan terjadi penghematan kanal siaran, sekaligus keragaman program siaran bagi publik. Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Depkominfo Freddy H Tulung menjelaskan, sebenarnya yang akan melakukan uji coba siaran TV Digital terbagi dalam 2 tim. Tim pertama dipimpin oleh LPP-TVRI dan RRI, tim kedua adalah konsorsium yang terdiri dari lembaga penyiaran swasta. Namun untuk tim kedua jadwalnya belum ditentukan. Lokasi ujicoba siaran ini akan dipusatkan di wilayah Jabodetabek. Rencananya, pemerintah akan melakukan uji coba selama 6 hingga 9 bulan. Dalam uji coba nanti, akan dibagikan perangkat receiver transmisi Digital yang diberi nama Set Top Box (STB) secara gratis. Gratis disini maksudnya hanya selama ujicoba,bukan berarti pemerintah menyediakan STB untuk selanjutnya.
Pemerintah merencanakan untuk melaksanakan program transmisi digital secara keseluruhan pada 2018 nanti. Sebelum menuju kesana, ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh pemerintah. Setelah ujicoba, pemerintah akan menghentikan pemberian ijin lisensi baru untuk transmisi analog. Lalu, penyelenggaraan pengadaan infrastruktur sistem siaran digital, hingga intensifikasi pemberian ijin bagi operator yang menggunakan sistem full digital. Uji coba yang dilakukan pada pertengahan agustus nanti, rencananya akan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Istilahnya soft launching, karena launching sesungguhnya rencananya pada 2018 nanti. Penggunaan siaran berbasis digital ini, diakui oleh M Nuh juga akan menjadi sebuah revolusi konten di dunia TV, dimana pemerintah akan memberikan porsi bagi siaran pendidikan di setiap kanal, termasuk 1 slot khusus bagi TV Edukasi yang dikembangkan oleh Pustekkom Depdiknas. Jadi, kerisauan masyarakat terhadap konten TV dapat dijawab dengan program ini.


REFERENSI

  • id.wikipedia.org/wiki/Televisi_digital - 35k
  • www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=
  • www.cybermq.com/index.phpintermezzo
  • www.kompas.com
  • techno.okezone.com/.../ReadStory/2008/08/09/54/135260/uji-coba-siaran-
  • Tjahyono, Bambang Heru.2006.Sistem Jaringan Penyiaran Radio dan Televisi Dimasa Mendatang.Kajian Teknologi Informasi Komunikasi.Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi : Jakarta

Minggu, 10 Agustus 2008

Tugas Akhir PTK

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

I. Pendahuluan

Semakin canggih teknologi yang ada di era sekarang ini tanpa kita sadari, banyak pekerjaan kita yang juga terbantu berkat kemajuan Teknologi Informasi (TI). Orang yang kehilangan data di komputernya kemungkinan juga akan kehilangan pekerjaannya. Bidang pendidikan adalah salah satu bidang yang menikmati perkembangan dunia TI. Untuk mencari data atau informasi tentang penelitian atau tulisan, sekarang ini dapat dengan sangat mudah dilakukan melalui internet dengan memanfaatkan fasilitas mesin pencari (search engine) informasi sebanyak-banyaknya dapat diperoleh melalui internet. Tentu kita sering mencari “digoogle saja” untuk menjawab pertanyaan orang-orang yang hendak mencari informasi tentang apapun. Google dengan kemampuan mesin pencarinya telah menjadi salah satu ikon di dunia maya. Internet adalah kumpulan komputer antar satu wilayah dan wilayah lainnya yang terkait dan saling berkomunikasi, dimana keterkaitan dan komunikasi ini diatur oleh protocol

Dengan kata lain, internet adalah media komunikasi yang menggunakan sambungan seperti halnya telepon, yang tentunya disambungkan dengan komputer serta modem. Namun, berbeda dengan telepon yang komunikasinya harus dilakukan dengan sendiri dan dilaksanakan secara bersamaan atau simultan, maka pada internet komunikasi yang dilakukan umumnya tertulis tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim dan penerima berita tersebut. Internet telah mengubah dunia komunikasi yang sejak lama didominasi oleh perangkat digital non-komputer, seperti: telegram, telepon, fax, dan PBAX, menjadi komunikasi komputer yang global. Dengan internet, maka di mana pun kita berada dapat berhubungan satu sama lainnya dengan perangkat komputer tanpa dibatasi lagi oleh ruang dan waktu. Hal inilah yang mensyaratkan adanya sambungan kabel telepon. Perkembangan teknologi internet yang semakin menyentuh semua aspek kehidupan ini, kehadirannya harus disikapi dengan positif.

Karena siapapun yang berinteraksi dengannya akan mendapatkan informasi dalam jumlah dan jenis yang tak terhingga dalam waktu yang singkat dan cepat. Sebagaimana diketahui bersama saat ini informasi menjadi kebutuhan hidup manusia. Bahkan karena pentingnya arti informasi tersebut Bill Gates (CEO Microsoft Corp) menyatakan "Information is the Power" yang menggambarkan kekuatan, keunggulan dan manfaat tekno­lo­gi informasi. Teknologi informasi meru­pa­kan faktor penentu keunggulan dalam era persaingan bebas melalui kecepatan pelayanan kepada masyarakat, ketepatan pengambilan kebijakan dan keputusan, efektifitas dan efisiensi kerja. Hal ini dapat pula diartikan bahwa siapa saja yang memiliki informasi maka dialah pemenangnya.Dalam penggunaan teknologi internet di bidang pendidikan, khususnya dalam hal pengajaran nampaknya masih belum optimal. Hal ini berdasarkan pada realita yang menunjukkan minimnya minat para pengelola atau institusi pendidikan, pengajar dan peserta didik untuk membuka dan menggunakan internet sebagai media mengembangkan materi pelajaran dan pelayanan akademik.

II. Pembahasan dan Analisis

Definasi ‘e-learning’ atau electonic learning ini seringkali berubah-ubah selaras dengan kemajuan teknologi pada masa sekarang ini. Secara umumnya, ‘elearning’ adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk menyampaikan isi materi yang diajarkan. Komputer, .internet, Intranet, satelit, tape audio/ video, TV interaktif dan CD ROM adalah sebagian media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini. Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan: e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh yang dilakukan melalui media internet. LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

Sedangkan Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhan. Rosenberg (2001) menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini senada dengan Cambell (2002), Kamarga (2002) yang intinya menekankan penggunaan internet dalam pendidikan sebagai hakekat elearning. Bahkan Onno W. Purbo (2002) menjelaskan bahwa istilah “e” atau singkatan dari elektronik dalam e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan e-learning yaitu kelas ‘tradisional’, guru dianggap sebagai orang yang serba tahu dan ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan kepada pelajarnya. Sedangkan di dalam pembelajaran ‘e-learning’ focus utamanya adalah pelajar. Pelajar mandiri pada waktu tertentu dan bertanggung-jawab untuk pembelajarannya. Suasana pembelajaran ‘e-learning’ akan ‘memaksa’ pelajar memainkan peranan yang lebih aktif dalam pembelajarannya. Pelajar membuat perancangan dan mencari materi dengan usaha, dan inisiatif sendiri

Internet dapat dimanfaatkan sebagai media promosi dan publikasi kampus atau sekolah tanpa dibatasi tempat, waktu dan tanpa harus ada orang yang melayani satu persatu pertanyaan karena semuanya dapat dilakukan secara virtual dari semua tempat di dunia ini. Bahkan internet mampu memfasilitasi komunikasi yang interaktif dengan masyarakat global baik ditingkat sekolah atau kampus maupun antar sekolah atau kampus. Dengan cara ini akan meningkatkan kualitas kehumasan atau Public Relation institusi penyelenggara pendidikan dan dapat menurunkan biaya operasional dibanding dilakukan dengan cara konvensional. Untuk menunjang pembelajaran, internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memberikan pelajaran atau materi mata pelajaran. Untuk para pelajar internet akan memudahkan acivitas akademik untuk mendapatkan informasi layanan spesifik akademik dan kemudahan komunikasi antara sesama pelajar atau mahasiswa tanpa mengenal waktu dan tempat, yang berarti akan meningkatkan proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan di intansi penyelenggara pendidikan tersebut.

Dengan E-Learning, proses pendidikan jarak jauh juga sangat dimungkinkan, yang memudahkan peserta didik dimanapun berada untuk belajar mandiri dengan menikmati materi multimedia, melakukan diskusi dengan seluruh peserta belajar-mengajar di seluruh dunia, menerima dan mengirim tugas atau ujian, Sarana komunikasi dan kelompok belajar menyediakan fasilitas belajar yang lebih efisien dan fleksibel. Secara mnyeluruh atau umum internet akan meningkatkan kemampuan mengajar sesuai bidangnya, karena para pengajar dapat mengakses secara langsung ke perpustakaan global, jurnal-jurnal global sehingga basis pengajaran yang diberikan akan selalu dapat diperbaharui dan akan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terkini. Dengan ini diharapkan peserta didik mampu bersaing dengan pelajar atau mahasiswa dengan tingkatan internasional karena referensi ilmunya tidak jauh berbeda yang juga menyediakan fasilitas untuk mendapatkan materi atau bahan dan mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sejumlah pentingnya pemanfaatkan internet pada lembaga pendidikan, maka ada beberapa langkah yang perlu diambil yaitu mengedepankan teknologi informasi sebagai infrastruktur pendidikan. Pada saat ini, dalam rangka mewujudkan sebuah komunitas berbasis era digital, penyediaan perangkat komputer dan pengembangan fasilitas koneksi internet harus menjadi infrastruktur pendidikan.

Infrastrukur adalah suatu hal fundamental yang wajib dimiliki oleh sebuah entitas untuk dapat berkembang. Dengan kata lain bahwa sekolah harus mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk diinvestasikan dalam membangun kebutuhan wajib ini, terutama dalam hal penyediaan perangkat komputer, membangun jaringan koneksi dengan internet, dan lain sebagainya.

Bersamaan dengan berkembang pesatnya teknologi informasi sekarang ini, ada semacam persiapan yang bisa ditempuh orangtua atau guru dalam membantu anak-anak mereka untuk tetap berjalan seiring dalam era informasi ini. Beberapa langkah persiapan yang bisa ditempuh orangtua adalah:

· Orangtua dan para pendidik harus memastikan diri bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan kemampuan praktis tentang komputer pribadi. Alasannya sangat sederhana, bagaimana orangtua bisa mengajarkan anak-anak mereka naik sepeda sedangkan mereka sendiri tidak bisa naik sepeda. Namun demikian, orangtua tidak perlu menjadi seorang ahli dalam menggunakan komputer tapi mereka dapat menjadi contoh positif dalam menggunakan teknologi ini. Untuk itu dapat dipertimbangkan agar anak dapat mengikuti pelajaran komputer di tempat anak bersekolah, atau mempelajari melalui buku tentang komputer bagi pemula khususnya.

· Mulai membiasakan anak-anak untuk menggunakan komputer. Ini seperti layaknya mengendarai sepeda, karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mengendarai sepeda menjadi sebuah pengalaman tersendiri. Langsung menggunakan komputer juga dapat memberikan semacam pengalaman bagi anak-anak untuk merasakan nyaman dan senang, sehingga dapat berkreasi dalam mengoperasikan teknologi canggih tersebut.

Salah satu kunci utama untuk mengatur media apa yang boleh dan tidak boleh masuk ke dalam rumah adalah secara langsung mengamati anak- anak. Artinya orangtua harus berada dekat dengan anak-anak pada saat mereka menjelajah jaringan internet. Kalau memang khawatir, sebetulnya komputer pribadi dapat dipindahkan ke ruang keluarga berkumpul atau tempat-tempat yang terbuka dan mudah diawasi.

Apabila di rumah Anda belum terpasang jaringan internet, Anda tidak perlu berkecil hati. Sekarang sudah banyak wartel, warung telekomunikasi yang tidak hanya menyediakan jasa fasilitas telepon saja, tapi juga internet. Kita bisa menggunakan (sewa) selama kita mau dan mampu. Hanya tinggal membayar sewanya, dan harga sewanya cukup terjangkau dengan tarif rata-rata adalah Rp.10.000,- (untuk kota besar seperti Jakarta), bahkan kurang dari itu setiap jamnya (untuk kota-kota kecil). Pelayanan jasa internet sudah dikemas dengan baik, lebih apik, nyaman, dan menyenangkan.

Internet untuk keperluan anak-anak, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan servis internet yang digunakan untuk internet biasa secara umum. Yang menonjol di sini mengenai informasi dan isi pengetahuan yang ditampilkannya, khususnya yang mendukung perkembangan anak. Namun, salah satu tantangan yang cukup besar di dunia internet adalah masalah penggunaan bahasa Inggris, sehingga perlu dibuatkan perbendaharaan kata dan pemahaman bahasa Inggris yang memadai bagi mereka untuk menjelajahi jaringan Internet. Hal ini sekaligus merupakan suatu sarana untuk melatih dan mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggris.

Berdasarkan pencarian (searching) situs di Internet yang pernah penulis lakukan, di samping jurnal-jurnal ilmiah yang sifatnya sangat serius ternyata banyak sekolah menengah telah menerbitkan majalah-majalah berkala mereka untuk mengkomunikasikan aktivitas yang ada di sekolah mereka ke seluruh penjuru dunia. Majalah sekolah merupakan media yang sangat bermanfaat bagi para siswa sebagai sarana untuk belajar mengekspresikan diri, menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulis-menulis, bahkan sebagai media komunikasi dengan lingkungan di sekelilingnya. Lebih lanjut manfaat lain bagi sekolah yang bersangkutan adalah untuk menjalin hubungan dengan para alumninya yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada sistem pendidikan sekolahnya agar lebih baik pada masa-masa mendatang.

Akan tetapi perlu kita sadari bahwa, ketiadaan perangkat hukum yang mengatur sekaligus ketidakpahaman masyarakat akan pola-pola pencegahan penyalahgunaan internet serta karakteristik internet sebagai borderless communication media merupakan penyebab internet sebagai media yang lebih banyak merugikan daripada memberikan manfaat. Hal ini terutama terjadi pada diri remaja. yang berdasarkan survey terakhir yang diadakan majalah Swa merupakan pengguna terbesar di Indonesia. Dikhawatirkan pola penggunaan yang tidak bijaksana berpotensi untuk konsumsi ini berkaitan erat dengan pola pikir dan cara pandang remaja terhadap keberadaan internet itu sendiri, dimana hal ini acapkali dipengaruhi oleh interaksinya dengan kelompok sosial disekitarnya, terutama peer group. Griffith (1996) menyatakan bahwa tipikal pengguna internet remaja. biasanya laki-Iaki yang tidak atau sedikit memiliki rasa percaya diri dan kehidupan sosial. Oleh karena itu perlu diketahui apa dan bagaimana pola konsumsi, penerimaan serta pandangan remaja terhadap keberadaan media komunikasi ini. Permasalahan analisis yang muncul adalah sebagai berikut

1. Bagaimana pola konsumsi internet di kalangan remaja?

2. Bagaimana penerimaan remaja terhadap internet sebagai media baru?

3. Bagaimana pandangan remaja terhadap mantaat dan efek negatif yang didapat dari penggunaan internet?

Analisa ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi dan pengaruh internet pada remaja sekaligus juga mengetahui bagaimana penerimaan remaja terhadap internet sebagai media komunikasi yang relatif baru.

Secara khusus analisis ini bertujuan untuk: (1) mengetahui lama penggunaan internet di kalangan remaja. (2) mengetahui situs-situs yang sering dikunjungi oleh remaja salama menggunakan internet. (3) mengetahui fasilitas apa yang seringkali dimanfaatkan oleh remaja saat menggunakan internet. mengetahui bagaimana pandangan remaja tentang potensi internet sebagai media baru yang berbeda dengan media yang lain.

Hasil analisis menunjukkan bahwa remaja pengguna internet termasuk dalam kategori medium users, hal itu berdasarkan jumlah waktu penggunaan intemet per bulan. Berdasar jumlah waktu itu pula diketahui bahwa internet telah terintegrasi dalam kehidupan sosial remaja sehari-hari. Integrasi atau domestikasi internet sebagai teknologi komunikasl dalam kehidupan sosial keseharian remaja nampaknya tidak lepas dari proses adopsi internet itu sendiri. Hampir dapat dipastikan bahwa remaja mendapatkan ketrampilan mengakses internet dari critical mass, vakni orang-orang yang termasuk dalam kategori early adopter dalam hal ini adalah teman-teman mereka sendiri.

Keberadaan internet nampaknya menjadi passing utama televisi, baik dari segi penyedia hiburan maupun informasi. Bagi sebagian remaja pengguna internet, televisi tetap merupakan alternatif media hiburan dan informasi utama dikarenakan mereka ada perlu adanya tujuan atau intention dari khalayak untuk mengkonsumsinya. Sementara internet unggul karena isi informasinya yang sangat beragam, namun diperlukan adanya tujuan maksud para pengguna sebelum mengkonsumsi internet. Remaja pengguna internet memandang internet memiliki manfaat positif yang lebih banyak daripada manfaat negatifnya, seperti menambah pengetahuan, informasi dan hiduran. Namun remaja nampaknya ragu untuk menyatakan bahwa internet bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi satu hal yang patut diperhatikan behwa keberadaan internet maupun penggunaan internet tidak mengakibatkan berkurangnya sosialisasi, sebagimana dikemukakan oleh remaja pengguna internet bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada waktu yang digunakan untuk bersosialisasi dengan keluarga dan teman-teman mereka.

III.Simpulan

Perbedaan komunikasi bermedia internet dengan tipe komunikasi lainnya adalah komunikasi online bersifat tidak tetap dan sesaat serta fleksibel artinya secara mudah dapat berinteraksi dengan user lain pada waktu tertentu, kemudian pada lain waktu tidak pernah berhubungan lagi. Sedangkan tipe komunikasi selain online adalah memerlukan pertemuan dan kehadiran secara fisik, yang memungkinkan terjadinya perjumpaan. Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat kita simpulkan bahwa : E-learning telah memberikan kontribusi yang baru dalam dunia pendidikan sehingga diharapkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan bisa lebih meningkat. Pembelajaran mata pelajaran TIK sebaiknya menggunakan metode e-learning, sehingga diharapkan siswa lebih mudah memahami penjabaran dari guru baik tentang hardware maupun software karena siswa langsung mengamati langkah demi langkah tentang mengoperasikan software. Apalagi untuk pelajar atau mahasiswa yang sudah ada materi tentang internet, sehingga siswa bisa berinteraksi dengan guru tidak hanya melalui pertemuan dalam kelas.

REFERENSI